The Weighted Moving Average (WMA) adalah salah satu tipe [[Moving_Averages|pergerakan rata-rata (MA)]].
Kelemahan utama dari [[Simple moving average |pergerakan rata-rata sederhana (SMA)]] adalah penetapan bobot yang sama rata untuk semua harga, terlepas dari jarak mereka dari waktu saat ini.
Untuk menghapus kelemahan ini, Weighted Moving Average diciptakan. Dalam proses penghitungannya, bobot dipilih dengan cara tertentu sehingga harga terbaru memiliki bobot yang lebih tinggi.
WMA (N) = (W1*X1 + W2*X2 + … + WN*XN) / (W1 + W2 + … + WN),
dimana W1 < W2 < … < WN.
Bobot penghitungan dapat bervariasi, tergantung pada modifikasi dari WMA. Ada banyak alternatif WMA yang menerapkan berbagai macam penghitungan bobot. Contohnya, dalam kasus WMA linear, periode sama dengan 5:
WMA (5) = (1*X1 + 2*X2 + … + 5*X5) / (1 + 2 + … + 5).
Sama seperti SMA, WMA mengalami delay untuk masuk dan keluar dari tren. Tapi itu jauh lebih sedikit karena bobot yang lebih tinggi dari harga terbaru, reaksi terhadap perubahan harga terjadi jauh lebih awal.
WMA adalah pembobotan aritmatika dari variasi harga selama periode waktu tertentu. Sebagai instrumen analitikal, WMA menghapus sebagian ketidakakuratan SMA, tapi tidak menghindarinya.
Penggunaan: Penggunaan WMA sama dengan SMA.
Kelemahan:
1. Delay dalam memasuki dan keluar dari tren biasanya signifikan, tapi lebih sedikit dari pada SMA. Namun, seperti yang disebutkan, karena bobot yang lebih tinggi dari harga terakhir, WMA bereaksi lebih cepat terhadap perubahan harga.
2. Dalam side head (rentang perdagangan), WMA memberikan banyak sinyal palsu dan menyebabkan kerugian, yang juga merupakan kelemahan SMA.
3. Karena harga terbaru diberikan bobot tertinggi, saat memasuki penghitungan harga, berbeda dari dari level harga pasar, WMA berubah lebih banyak daripada SMA, meskipun ketika harga ini keluar, sinyal palsu kedua tidak diberikan.
