empty
 
 

Rumus

SI(i)=50*(CLOSE(i-1)-CLOSE(i)+0,5*(CLOSE(i-1)-OPEN(i-1))+0,25*(CLOSE(i)-OPEN(i))/R)*(K/T)

ASI(i) = ASI(i-1) + SI(i), dimana


SI (i) - nilai terknini dari Swing Index technical indicator;

SI (i - 1) - nilai dari Swing Index technical indicator di bar sebelumnya;

CLOSE (i) - harga penutupan terkini;

CLOSE (i - 1) - harga penutupan sebelumnya;

OPEN (i) - harga pembukaan terkini;

OPEN (i - 1) - Harga penutupan sebelumnya;

R - parameter yang dihitung menurut rumus berdasarkan rasio antara harga penutupan dan maksimum dan minimum sebelumnya.

K - merupakan dua nilai terbesar: HIGH (i - 1) - CLOSE (i)) и (LOW (i - 1) - CLOSE (i));

T - perubahan harag maksimum selama sesi trading;

ASI (i) - nilai terknini dari Accumulation Swing Index.

Penggunaan trading

Buku Wilder yang berjudul "New Concepts in Technical Trading Systems" memberi penjelasan mengenai indikator. "Saat ASI ditempatkan di grafik harian ayng sama, angka tren pada indikator dapat dibandingkan pada level grafik. Untuk mereka yang mengetahui bagaimana mengambarkan level tren yang relevan, ASI dapat menjadi bantuan yang menunjukkan terobosan garis tren. Terobosan yang salah dari tren pada grafik tidak akan diterima dengan garis yang sama di grafik indikator. Karena harga penutupan digunakan terus menerus, perubahan harga selama satu hari bukanlah pengaruh buruk pada indikator indeks."

Accumulation Swing Index juga baik untuk tren saat digunakan terus menerus dengan indikator SMA (50) sebagai garis sinyal. Poin dimana ASI melewati SMA naik atau turun merupakan sinyal perdagangan yang mengarahkan kedua entry area dalam arah tren yang berkembang dan keluar area jika indikator melewati garis sinyal di arah berbalik.

Indikator ASI

Parameters indikator InstaTrade ASI

T = 300.0

Unduh


Kembali ke daftar
Tidak bisa bicara sekarang?
Tanyakan pertanyaan anda lewat chat.