Lihat juga
Selama Selasa, pasangan mata uang EUR/USD memperlihatkan pergerakan koreksi naik yang moderat, namun secara keseluruhan masih terhitung dalam batas yang terbatas selama beberapa pekan terakhir. Rentang ini tidak dapat dianggap sebagai saluran horizontal yang jelas atau tren datar, karena harga kadang-kadang bergerak di luar batas tersebut. Saat ini, ini lebih terlihat seperti koreksi yang lemah. Pasar menghadapi kesulitan untuk mendorong pasangan ini lebih tinggi karena kurangnya alasan untuk membeli euro. Meskipun euro telah mengalami dua bulan penurunan, setiap pergerakan naik tampak tertekan. Seperti yang telah kami peringatkan beberapa kali, euro telah mengalami kelebihan beli dan terlalu mahal tanpa dasar yang jelas, sehingga penurunan yang kuat dan berkepanjangan akan pasti terjadi pada akhirnya.
Kami bahkan sudah menunjukkan hasil tanggal 18 September sebagai hari yang berpotensi menandai dimulainya tren penurunan terbaru. Saat hari itu, Federal Reserve memutuskan untuk memangkas suku bunga utama mereka untuk pertama kalinya, memberikan sinyal bagi pasar bahwa pemangkasan suku bunga sudah dimulai. Sinyal ini menandakan bahwa sudah tidak ada lagi ruang untuk melakukan spekulasi tentang kapan Fed akan memulai pengurangan suku bunga atau seberapa besar—keadaan tersebut sudah terjadi, mendorong investor untuk mengambil keuntungan dari posisi yang dibangun selama masa antisipasi siklus pelonggaran moneter Fed.
Siklus pelonggaran ini berlangsung hampir dua tahun. Ingat bahwa saat musim gugur 2022, inflasi di AS mulai menurun, memicu pembicaraan tentang pemotongan suku bunga. Sejak saat itu, pelaku pasar secara agresif mendorong euro naik sambil menjual dolar. Tentu saja, pergerakan ini tidak logis, karena Bank Sentral Eropa juga diharapkan mulai menurunkan suku bunga. Saat ini, ECB memotong suku bunga bahkan lebih cepat daripada Fed. Jadi, tidak hanya euro yang naik tanpa alasan selama dua tahun, tetapi pasar juga mengabaikan segalanya kecuali pelonggaran moneter Fed di masa depan.
Siklus pelonggaran ini sudah berlangsung selama nyaris dua tahun. Perlu diingat kembali bahwa saat musim gugur 2022, inflasi di AS mulai mereda, keadaan ini memicu percakapan mengenai pemangkasan suku bunga. Sejak saat itu, para pelaku pasar mulai semain mendorong euro naik secara agresif sambil menjual dolar. Tentu saja, pergerakan ini tidaklah logis, karena Bank Sentral Eropa (ECB) juga dinantikan untuk mulai memangkas suku bunga. Saat ini, ECB memangkas suku bunga bahkan lebih cepat daripada Fed. Maka dari itu, tidak hanya euro yang naik tanpa alasan selama dua tahun terakhir, tetapi pasar juga tampaknya mengabaikan semua hal kecuali pelonggaran moneter yang mungkin dilakukan oleh Fed di masa depan.
Kami tetap merasa yakin bahwa euro dinilai terlalu tinggi secara signifikan. Tren penurunan global yang berkesinambungan dan sudah terjadi selama 16 tahun terakhir hanya menambah masalah ini, sehingga menyisakan sedikit ruang untuk opsi alternatif selain penurunan lebih lanjut. Pekan ini dimulai dengan hasil ISM Manufacturing PMI yang kuat di AS, yang memberikan dukungan tambahan untuk dolar. Koreksi keseluruhan terhadap penurunan euro selama dua bulan terakhir walaupun masih tergolong minimal, dan tidak harus kuat atau berkepanjangan. Secara teoritis, pergerakan turun euro dapat dilanjutkan kapan saja. Kami terus mengharapkan pasangan ini untuk mencapai rentang 1. 00–1. 02.
Pada pekan ini, banyak yang akan bergantung pada data makroekonomi AS, yang mungkin akan lebih baik dari prediksi ketimbang kurang. Bagaimanapun, setiap kenaikan pasangan dalam situasi saat ini harus diperlakukan sebagai koreksi dan tidak lebih dari itu.
Volatilitas rata-rata pasangan mata uang EUR/USD selama lima hari trading terakhir hingga tanggal 4 Desember tercatat sebesar 76 pips, yang dianggap sebagai angka "rata-rata. " Kami memperkirakan bahwa pasangan ini akan berfluktuasi antara level 1. 0457 dan 1. 0609 pada hari Rabu. Kanal regresi linier yang lebih tinggi memperlihatkan pergerakan arah menurun, mengindikasikan bahwa tren penurunan secara keseluruhan masih tetap ada. Indikator CCI telah beberapa kali memasuki zona oversold, yang telah memicu koreksi ke atas yang masih berlangsung.
Pasangan EUR/USD kemungkinan akan melanjutkan tren penurunannya. Dalam beberapa bulan terakhir, kami telah secara konsisten mengindikasikan bahwa penurunan jangka menengah euro mungkin akan terjadi, dan kami tetap mendukung arah tren bearish secara keseluruhan. Pasar mungkin telah memperhitungkan sebagian besar atau semua pemotongan suku bunga Fed yang diantisipasi. Jika itu yang terjadi, dolar masih kurang alasan yang kuat untuk mengalami penurunan jangka menengah, dan hal tersebut tidak banyak terjadi.
Long position dapat dipertimbangkan dengan target di 1.0376 dan 1.0254 apabila harga tetap di bawah moving average. Apabila Anda trading berdasarkan "teknikal murni," short position dapat dipertimbangkan seandainya harga terletak di atas moving average, dengan target di 1. 0620 dan 1. 0695. Namun, saat ini kami tidak merekomendasikan posisi pendek kepada siapa pun.
Kanal Regresi Linier membantu menentukan tren saat ini. Jika kedua kanal sejajar, ini menunjukkan tren yang kuat.
Garis Moving Average (pengaturan: 20,0, smoothed) mendefinisikan tren jangka pendek dan memandu arah trading.
Level Murray berfungsi sebagai level target untuk pergerakan dan koreksi.
Level Volatilitas (garis warna merah) mewakili rentang harga yang mungkin untuk pasangan ini selama 24 jam ke depan berdasarkan pembacaan volatilitas saat ini.
Indikator CCI: Apabila memasuki wilayah oversold (di bawah -250) atau overbought (di atas +250), ini menandakan pembalikan tren yang akan datang ke arah yang berlawanan.