Lihat juga
Harga emas pada hari Kamis terus naik karena aksi jual di pasar saham global di tengah kekhawatiran atas kenaikan inflasi dan pertumbuhan mendorong permintaan logam safe-haven. Penurunan tajam dolar juga berkontribusi pada lonjakan emas. Investor resah atas dampak perang Ukraina-Rusia yang berkepanjangan, kenaikan suku bunga, dan kebijakan nol-COVID China terhadap pertumbuhan global. Selain itu, risiko penurunan terhadap pertumbuhan meningkat setelah raksasa ritel AS Target dan Walmart meleset dari ekspektasi pendapatan dengan margin lebar dan mengeluarkan peringatan laba back-to-back. Indeks dolar turun ke level 102,70, melemah sekitar 1,1%. Emas berjangka ditutup naik sebesar $25,30 atau sekitar 1,4% pada $1.841,20 per ounce, mencatat kenaikan terbesar dalam persentase dalam waktu sekitar lima minggu. Perak berjangka untuk Juli ditutup naik sebesar $0,364 pada $21,908 per ounce, sementara tembaga berjangka untuk Juli menetap di $4,2830 per pon, naik $0,1045. Data dari Departemen Tenaga Kerja menunjukkan klaim pengangguran awal naik menjadi 218.000 dalam pekan yang berakhir 14 Mei, bertambah 21.000 dari level revisi pekan sebelumnya sebanyak 197.000. Para ekonom memperkirakan klaim pengangguran turun tipis menjadi 200.000 dari 203.000 yang awalnya dilaporkan untuk minggu sebelumnya. Pertumbuhan aktivitas manufaktur area Philadelphia menunjukkan perlambatan signifikan di bulan Mei, Federal Reserve Bank of Philadelphia mengungkapkan dalam sebuah laporan pada hari Kamis. Fed mengyatakan indeks aktivitas umum saat ini jatuh ke 2,6 pada Mei dari 17,6 pada April, mencapai level terendah dalam dua tahun. Sebuah laporan yang dirilis oleh National Association of Realtors menunjukkan penjualan rumah yang ada turun signifikan di bulan April, turun 2,4% ke tingkat tahunan 5,61 juta di April setelah jatuh 3% ke tingkat revisi 5,75 juta pada bulan Maret. Para ekonom memperkirakan penjualan rumah yang ada turun 0,7%.